E-book
(E) Falsafah Kepemimpinan Jawa Butir-butir Nilai Yang Membangun Karakter Seorang Pemimpin Menurut Budaya Jawa
Kepemimpinan Jawa sungguh penuh tabir, ibarat ada kabut hitam yang menutupi. Lewat kacamata putih, saya mencoba menembus kabut hitam. Kabut itu suatu saat menebal dan saat yang lain menipis, samar-samar, dan tidak jelas. Begitulah dunia kepemimpinan Jawa yang selama ini berkembang. Kepemimpinan itu ada tetapi tiada secara kasatmata. Banyak pimpinan Jawa yang berada dalam kabut hitam, karena telah bercampur dengan endapan kabut yang lain. Lewat candela antropologi sastra, antropologi budaya, dan antropologi politik yang saya timba di FIB UGM selama tujuh tahun, saya ingin menembus kabut hitam itu pelan-pelan. Lampu pijar pun harus saya hidupkan. Terlebih lalgi ketika bangsa ini sedang riuh membicarakan seorang pemimpin, kabut semakin goyah, tanpa kepastian. Bahkan salah satu teman sering bilang, sekarang belum ada sosok pemimpin yang layak memimpin bangsa ini. Para pimpinan yang sesekali nampak di kabut hitam, katanya telah mengalami “radang” dan pembusukan hati. Akibatnya, hati mereka tertutup kabut, hingga kotor melebihi bau WC di terminal bus.
Tidak tersedia versi lain