Text
Stop Membakar Gulma dan Limbah Hasil Pertanian Pada Lahan Usaha Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
Secara umum dapat dikatakan bahwa kesuburan tanah lahan usaha budidaya tanaman pangan dan hortikultura mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena masyarakat petani cenderung melakukan pembakaran tumbuhan dan sisa tanaman pada lahan tersebut. Berkurangnya populasi organisme dalam tanah baik makro fauna tanah maupun mikro fauna, mengakibatkan terjadinya penurunan tingkat kesuburan tanah tersebut. Seperti kita ketahui bahwa kehadiran makro fauna tanah seperti cacing tanah adalah dapat membantu peningkatan kesuburan tanah, di mana cacing tersebut berfungsi sebagai dekomposer dalam tanah yaitu sebagai pengurai. Membakar gulma dan limbah hasil pertanian pada lahan tersebut akan dapat merusak ekosistem tanah, di mana organisme dalam tanah akan mengalami penurunan populasi karena terjadinya peningkatan suhu dalam tanah (panas akibat pembakaran) seperti cacing. Membakar gulma dan limbah hasil panen sangat berdampak pada penurunan tingkat kandungan hara dalam tanah karena populasi cacing tanah berkurang akibat terjadinya peningkatan suhu karena pembakaran. Berdasarkan hal tersebutlah maka perlu disampaikan kepada masyarakat petani untuk stop membakar gulma dan limbah hasil pertanian pada lahan usaha budidaya tanaman pangan dan hortikultura karena dapat merusak sifat fisik dan kimia tanah. Buku Stop Membakar Gulma dan Limbah Hasil Pertanian Pada Lahan Usaha Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Pendidikan Deepublish.
Tidak tersedia versi lain