Text
Budidaya Kopi Liberika Pada Lahan Gambut (Pilihan Usaha Tani untuk Konservasi Gambut)
Buku Budi daya Kopi Liberika pada Lahan Gambut (Pilihan Usaha Tani untuk Konservasi Gambut) dipublikasikan untuk memperkaya cakrawala berpikir para petani, pengguna lahan, pebisnis komoditas perkebunan dan para pemerhati keselamatan lingkungan. Petani dan pebisnis komoditas perkebunan, khususnya para penghasil kopi yang selama ini menjadi produsen utama kopi Indonesia, masih banyak yang belum tahu bahwa di samping kopi robusta dan arabika, ada jenis kopi lain yang juga cukup disukai oleh para pengopi, yaitu kopi liberika. Konsumen utama dari kopi liberika adalah pengopi dari negara tetangga yakni Malaysia dan Singapura.
Untuk bisa terus bertahan sebagai salah satu negara eksportir kopi utama dunia, Indonesia selayaknya terus menelusuri potensi-potensi sumber daya yang ada, di antaranya sumber daya lahan gambut. Ketersediaan lahan subur untuk pengembangan tanaman budi daya yang semakin menurun membuat pengambil kebijakan harus bisa menemukan sumber daya lahan lain yang berpotensi digunakan, di antaranya sumber daya lahan gambut. Sebagaimana dilaporkan oleh para pakar sumber daya lahan, dari 21 juta hektare lahan gambut di Indonesia, 7–9 juta hektare di antaranya sesuai untuk dimanfaatkan menjadi lahan pertanian. Namun, untuk bisa menjadikan lahan gambut menjadi areal pertanian yang produktif, banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti kesuburan/ketersediaan hara rendah, gambut rentan mengalami kerusakan fisik dan saat ini yang paling disoroti adalah fungsi besarnya sebagai tempat simpanan karbon dunia. Berbagai teknologi budi daya yang dipaparkan di dalam buku ini masih baru sebagian yang dapat dipedomani agar budi daya kopi liberika di lahan gambut berkelanjutan dan ramah lingkungan. Masih banyak diperlukan inovasi-inovasi teknologi untuk mengoptimalkan produktivitas kopi liberika dan juga untuk menjaga kelestarian tanah gambut. Namun, keberadaan buku ini setidaknya menjadi pedoman awal untuk penggiat pertanian, petani kopi/perkebunan, pengguna lahan dan para ilmuwan (mahasiswa, dosen, peneliti dan pakar-pakar lainnya) yang ingin mengembangkan bisnis pertaniannya dan atau menemukan inovasi teknologi demi kemaslahatan umat dan menyelamatkan sumber daya alam khususnya gambut dari kerusakan.
Tidak tersedia versi lain