Text
Kultur jaringan : teori dan praktik perbanyakan tanaman secara in-vitro
Usaha memperoleh suatu individu baru dari stu sel atau jaringan dikenal sebagai budi daya atau kultur in-vitro atau kultur sel / kultur jaringan. Kultur jaringan adalah membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya. Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generative. Kultur jaringan tanaman adalah dasar untuk semua bioteknologi tanaman dan merupakan bidang yang menarik dari ilmu dasar dan terapan dengan cakupan yang cukup besar untuk penelitian lebih lanjut. Bagian jaringan tanaman yang akan dikultur disebut eksplan; eksplan dapat diambil dari akar, puncak, bunga, meristem, atau serbuk sari. Perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan merupakan bagian dari bioteknologi yang dikembangkan dalam upaya untuk mendapatkan benih unggul dalam waktu yang relative singkat. Perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan ini telah terbukti dapat mempercepat pengadaan bibit skala besar sesuai dengan kebutuhan dengan kesinambungan yang tinggi. Namun teknik ini juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain membutuhkan biaya yang cukup tinggi sehingga harga bibit hasil kultur jaringan biasanya lebih mahal dibandingkan bibit anakan. Syarat pokok pelaksanaan kultur jaringan adalah laboratorium dengan segala fasilitasnya. Perbanyakan dengan Teknik ini juga memerlukan keahlian dan keterampilan khusus. Kultur jaringan sampai saat ini digunakan sebagai suatu istilah umum yang meliputi pertumbuhan kultur secara aseptic dalam wadah yang umumnya tembus cahaya. Kultur aseptic sering disebut juga kultur in-vitro yang arti sebenarnya adalah kultur di dalam gelas.
Tidak tersedia versi lain