Perpustakaan Politeknik Perkebunan LPP Yogyakarta

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Kultur jaringan : teori dan praktik perbanyakan tanaman secara in-vitro
Penanda Bagikan

Text

Kultur jaringan : teori dan praktik perbanyakan tanaman secara in-vitro

Netty Widiastuti - Nama Orang; Jessica Deviyanti - Nama Orang; Fauzia M - Nama Orang; Stevani - Nama Orang;

Usaha memperoleh suatu individu baru dari stu sel atau jaringan dikenal sebagai budi daya atau kultur in-vitro atau kultur sel / kultur jaringan. Kultur jaringan adalah membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya. Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generative. Kultur jaringan tanaman adalah dasar untuk semua bioteknologi tanaman dan merupakan bidang yang menarik dari ilmu dasar dan terapan dengan cakupan yang cukup besar untuk penelitian lebih lanjut. Bagian jaringan tanaman yang akan dikultur disebut eksplan; eksplan dapat diambil dari akar, puncak, bunga, meristem, atau serbuk sari. Perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan merupakan bagian dari bioteknologi yang dikembangkan dalam upaya untuk mendapatkan benih unggul dalam waktu yang relative singkat. Perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan ini telah terbukti dapat mempercepat pengadaan bibit skala besar sesuai dengan kebutuhan dengan kesinambungan yang tinggi. Namun teknik ini juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain membutuhkan biaya yang cukup tinggi sehingga harga bibit hasil kultur jaringan biasanya lebih mahal dibandingkan bibit anakan. Syarat pokok pelaksanaan kultur jaringan adalah laboratorium dengan segala fasilitasnya. Perbanyakan dengan Teknik ini juga memerlukan keahlian dan keterampilan khusus. Kultur jaringan sampai saat ini digunakan sebagai suatu istilah umum yang meliputi pertumbuhan kultur secara aseptic dalam wadah yang umumnya tembus cahaya. Kultur aseptic sering disebut juga kultur in-vitro yang arti sebenarnya adalah kultur di dalam gelas.


Ketersediaan
#
Perpustakaan (630) 630 net K C1
1320/P/VII/2023
Tersedia
#
Perpustakaan (630) 630 net K C2
1321/P/VII/2023
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
Mengenal Kultur Jaringan ; Kelebihan dan Kekurangan Kultur Jaringan ; Teknik Kultur Jaringan
No. Panggil
630 net K
Penerbit
Yogyakarta : Penerbit ANDI., 2018
Deskripsi Fisik
viii, 328 hlm ; 25 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-979-29-7106-4
Klasifikasi
630 net K
Tipe Isi
Budidaya Pertanian
Tipe Media
Teksbook
Tipe Pembawa
Umum
Edisi
Edisi 1; Cetakan 1
Subjek
Pemuliaan Tanaman
Kultur Jaringan
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan Politeknik Perkebunan LPP Yogyakarta
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?