Text
TRUBUS, Bisnis Hebat olahan coconut
Rumah itu masih terawat apik. Bercat putih, berjendela hijau, ruangannya bersih, halamannya rindang. Enampuluh sembilan tahun silam, tepatnya pada 16 Agustus 1945, di rumah itulah Soekarno dan Hatta didesak untuk mempercepat Proklamasi kemerdekaan Indonesia yang akhirnya dikumandangkan pada Jumat, 17 Agustus 1945 di Jakarta.
Rumah berlokasi di Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, itu kini dimanfaatkan sebagai museum. Ke sanalah para pelajar dan warga masyarakat belajar tentang sejarah. Rumah itu salah satu dari objek wisata menarik di Kabupaten Karawang. Kabupaten seluas 1.578 km2 itu dikenal sebagai sentra padi tanahair. Toh Karawang sejatinya tengah bergeliat menjadi sentra hortikultura. Tengok saja perkembangan budidaya jamur merang yang meluas. Produknya bukan hanya jamur segar, tapi juga olahannya.
Pengembangan jamur merang tak lepas dari posis Karawang sebagai sentra padi. “Penting untuk menjaga Karawang sebagai salah satu lumbung pangan nasional,” tutur bupati Drs H Ade Swara MH dalam wawancara dengan wartawan Anda, Rosy Nur Apriyanti, Dian Adijaya Susanto, dan Suci Puji Suryani. Karawang juga melirik potensi hortikultura. Sasaran itu beralasan karena jarak Karawang dengan Jakarta yang pusat perdagangan begitu dekat. Belum lagi rencana pengembangan sejumlah pelabuhan dan perluasan bandar udara Soekarno Hatta yang kian membuka akses Karawang. Itu masih ditambah dengan bermunculannya industri besar yang menyerap tenaga kerja. “Itu menjadi market besar untuk produk hortikultura,” ujar pengamat dan praktikus pertanian asal Karawang, Mulyono Machmur.
Tulisan tentang potensi besar Karawang menjadi sajian khusus pada edisi ini. Tulisan itu melengkapi topik utama tentang potensi bisnis olahan kelapa yang tak ada habisnya. Arang batok kelapa adalah bisnis penghasil dolar. Olahan lain seperti serat sabut kelapa, nata de coco, dan asap cair tidak kalah menggiurkan.
Tidak tersedia versi lain