Text
Jurnal Rekayasa Proses 2017
Kombinasi adsorben yang terdiri dari biji kelor (BK) dan zeolit alam Lampung (ZAL) ditempatkan di dalam kolom adsorber unggun tetap yang disusun pada ketinggian tertentu sesuai rasio tinggi yang dirancang. Adsorben BK diekstraksi untuk mengeluarkan kandungan minyaknya dan ZAL diaktivasi secara kimia dan fisika. Variasi rasio tinggi komposisi BK-ZAL (cm/cm) di dalam kolom dilakukan pada kisaran 1:1, 1:2, dan 1:3. Variasi konsentrasi larutan Pb masuk adsorber adalah 1 ppm dan 2 ppm. Ukuran partikel adsorben yang digunakan sebesar 20-35 mesh, diameter kolom adsorpsi 4 cm, tinggi unggun 5 cm, dan laju alir larutan Pb 8 liter per 3 jam. Proses adsorpsi dilakukan secara upflow pada kolom adsorpsi dengan unggun tetap selama 3 jam dan larutan Pb keluaran adsorber diambil setiap 30 menit untuk dianalisis dengan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). Adsorben BK sebelum dan setelah diekstrak, serta setelah proses adsorpsi dikarakterisasi menggunakan Fourier Transmission Infra Red (FTIR). Adsorben ZAL sebelum dan setelah diaktivasi dikarakterisasi menggunakan X-Ray Diffraction (XRD), X-Ray Fluorescence (XRF), dan Fourier Transmission Infra Red (FTIR). Hasil karakterisasi XRD, XRF, dan FTIR menunjukkan bahwa fase kristalin ZAL bertambah, proses aktivasi ZAL hanya menyebabkan pergeseran puncak yang muncul, tidak terjadi perubahan struktur padatan secara signifikan, dan kandungan zat pengotor pada ZAL turun setelah diaktivasi sehingga meningkatkan kemampuan untuk menjerap logam Pb. Hasil analisis AAS menunjukkan kombinasi adsorben BK-ZAL (cm/cm) terbaik yaitu 1:2 dengan efektivitas penjerapan logam Pb tertinggi mencapai 99.90%. Hasil perhitungan kapasitas adsorpsi adsorben adalah 2.25 mg Pb/ gram adsorben yang dihitung dengan menggunakan persamaan adsorpsi Freunlich.
Tidak tersedia versi lain